22.12.12

Vulgata


Apa itu “Vulgata”?
Vulgata adalah terjemahan dari kitab Ibrani ke bahasa Latin. Vulgata diterjemahkan langsung dari kitab Ibrani (Masoretika), tidak melalui terjemahan Septuaginta (kitab bahasa Yunani). Kitab bahasa Latin ini terbentuk atas perintah Paus Damasus (366-384 M), ia memerintahkan Jerome Hieronimus skretarisnya untuk membuat kitab dalam bahasa Latin (382 M).
            Beberapa alasan Paus meminta kitab dalam bahasa Latin :
1)    Banyak terjemahan Alkitab bahasa Latin saat itu
Awalnya kitab-kitab bahasa Latin ini muncul di Afrika Utara, karena bahasa Latin ini menggunakan logat Afrika, tentu terdengar tidak cocok atau kasar, sehingga dibutuhkan kitab bahasa Latin yang sesuai dengan bahasa.
2)    Munculnya bidat-bidat
Munculnya kitab-kitab asing lainnya yang membela argument bidat, membuat bingung gereja Katolik. Karena itu diperlukan standar kitab yang sesuai dengan gereja.
3)    Perpisahan gereja barat dan timur
Akibat Kaisar Constantine memindahkan ibukota Roma  ke kota Konstatinopel,  pada tahun 330, maka tindakan ini mengakibatkan perpisahan gereja di Barat dan Timur, yang kemudian gereja-gereja ini ingin membuat standar Alkitabnya sendiri.
Terjemahan kitab bahasa Latin selesai hingga tahun 405. Hasil terjemahan kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ini di beri nama Latin Vulgata (versio vulgate) yang artinya adalah terjemahan yang di pakai untuk bersama.
Awal tahun 500 M, Alkitab diterjemahkan ke dalam 500 bahasa (belum lengkap). Tetapi sekitar tahun 600 M, gereja mengklaim bahwa Gereja Universal, dan melarang orang-orang untuk membaca atau memiliki kitab selain terjemahan dari Latin Vulgata. Orang-orang yang kedapatan memiliki kitab lain selain Latin Vulgata akan di berikan hukuman terberat saat itu, yakni hukuman mati.
Dikarenakan hak Istimewa dari Gereja, para rohaniwan atau pastur-pastur saat itu mempunyai kekuasaan untuk mengajarkan pengajaran apapun pada kaum awam yang tidak begitu mengerti bahasa Latin. Contoh penjualan surat endulgensia atau surat penghapusan dosa, dan purgatory atau memperlambat hukuman di api penyucian.
Di karena kan hal inilah seorang pastur Martin Luther membuat pembaharuan pada tanggal 31 Oktober 1517, Luter menempel 95 dalil yang menyatakan argumennya yang bertentangan dengan gereja saat itu. Setelah melalui pertentangan dan bahaya dari gereja, Luther berhasil meyakinkan dirinya benar ia juga mendapatkan dukungan dari beberapa pihak, hingga akhirnya ia menyelesaikan menterjemahkan Alkitab dalam bahasa Jerman, menurutnya semua orang harus bisa mengerti Firman, dan keselamatan itu berdasarkan iman. 

No comments:

Post a Comment

trima kasih telah berkunjung