Apa itu “Vulgata”?
Vulgata
adalah terjemahan dari kitab Ibrani ke bahasa Latin. Vulgata diterjemahkan
langsung dari kitab Ibrani (Masoretika), tidak melalui terjemahan Septuaginta
(kitab bahasa Yunani). Kitab bahasa Latin ini terbentuk atas perintah Paus
Damasus (366-384 M), ia memerintahkan Jerome Hieronimus skretarisnya untuk
membuat kitab dalam bahasa Latin (382 M).
Beberapa alasan Paus meminta kitab
dalam bahasa Latin :
1) Banyak
terjemahan Alkitab bahasa Latin saat itu
Awalnya
kitab-kitab bahasa Latin ini muncul di Afrika Utara, karena bahasa Latin ini
menggunakan logat Afrika, tentu terdengar tidak cocok atau kasar, sehingga
dibutuhkan kitab bahasa Latin yang sesuai dengan bahasa.
2) Munculnya
bidat-bidat
Munculnya
kitab-kitab asing lainnya yang membela argument bidat, membuat bingung gereja
Katolik. Karena itu diperlukan standar kitab yang sesuai dengan gereja.
3) Perpisahan
gereja barat dan timur
Akibat
Kaisar Constantine memindahkan ibukota Roma
ke kota Konstatinopel, pada tahun
330, maka tindakan ini mengakibatkan perpisahan gereja di Barat dan Timur, yang
kemudian gereja-gereja ini ingin membuat standar Alkitabnya sendiri.
Terjemahan
kitab bahasa Latin selesai hingga tahun 405. Hasil terjemahan kitab Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru ini di beri nama Latin Vulgata (versio vulgate) yang
artinya adalah terjemahan yang di pakai untuk bersama.
Awal
tahun 500 M, Alkitab diterjemahkan ke dalam 500 bahasa (belum lengkap). Tetapi
sekitar tahun 600 M, gereja mengklaim bahwa Gereja Universal, dan melarang
orang-orang untuk membaca atau memiliki kitab selain terjemahan dari Latin
Vulgata. Orang-orang yang kedapatan memiliki kitab lain selain Latin Vulgata
akan di berikan hukuman terberat saat itu, yakni hukuman mati.
Dikarenakan
hak Istimewa dari Gereja, para rohaniwan atau pastur-pastur saat itu mempunyai kekuasaan
untuk mengajarkan pengajaran apapun pada kaum awam yang tidak begitu mengerti
bahasa Latin. Contoh penjualan surat endulgensia atau surat penghapusan dosa,
dan purgatory atau memperlambat hukuman di api penyucian.
Di
karena kan hal inilah seorang pastur Martin Luther membuat pembaharuan pada
tanggal 31 Oktober 1517, Luter menempel 95 dalil yang menyatakan argumennya
yang bertentangan dengan gereja saat itu. Setelah melalui pertentangan dan
bahaya dari gereja, Luther berhasil meyakinkan dirinya benar ia juga
mendapatkan dukungan dari beberapa pihak, hingga akhirnya ia menyelesaikan
menterjemahkan Alkitab dalam bahasa Jerman, menurutnya semua orang harus bisa
mengerti Firman, dan keselamatan itu berdasarkan iman.
No comments:
Post a Comment
trima kasih telah berkunjung