Orang
Kristen
ITB Acts 11:26
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil
mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya
disebut Kristen. (Act 11:26 ITB)
Kata
Kristen dalam teks aslinya tertulis Χριστιανούς /
Kristianous yang artinya pengikut Kritus. Secara garis besar berarti
orang-orang yang mengikuti jejak telapak kaki Yesus, dengan tidak menyimpang ke
kanan dan ke kiri. Kristus juga memiliki arti yang di urapi, artinya Kristen ialah seorang yang di urapi, yang
mengikuti jejak kaki Yesus dengan tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri sama
sekali.
Kata
murid dalam teks aslinya tertulis τοὺς μαθητὰς /
murid-murid. Berikut adalah kata murid dalam berbagai bahasa yang berhubungan
dengan Alkitab:
Ø Dalam bahasa Yunani, disebut matetes. Artinya seorang
yang belajar
Ø Dalam bahasa Ibrani, disebut limmud. Artinya seorang yang
diajar dan mengajar
Ø Dalam bahasa Inggris, disebut disciples, yang mengambil
asal kata dari bahasa Latin, yaitu discipulus, yang artinya seorang pengikut
yang setia. Disciples juga dapat di artikan discipline, yang artinya disiplin
Kesimpulan, seorang murid-murid Kristus ialah orang yang
setia dan disiplin dalam mengikuti Yesus, ia adalah orang yang mau diajar dan
mau mengajar ke sesamanya (band Mat.28:20).
Makanan Haram
Sering kali masalah makanan haram dan tidak haram menjadi
perbincangan di kalangan Kristen tersendiri. Sebagai contoh, ada orang Kristen
yang memakan makanan yang di katakan bahwa makanan tersebut haram, contoh
daging babi / makan darah. Namun ada yang berpendapat bahwa orang Kristen tidak
boleh memakan makanan tersebut dikarenakan itu haram, dan tercatat di Alkitab
bahwa makanan tersebut adalah jenis-jenis makanan yang di larang, lalu ada sebagian
orang yang memberikan alasan lain bahwa makanan tersebut haram menurut hukum
Taurat, sehingga hukum Taurat masi diberlakukan hingga jaman sekarang.
Sekarang saya akan mengupas tentang makanan-makanan haram
tersebut, kenapa dikatakan bahwa makanan ini tidak boleh di makan saat
Perjanjian Lama dan hubungannya dengan konteks masa kini yang orang-orang
Kristen memakan makanan tersebut.
Sebelum kita masuk jauh lebih dalam mengenai
makanan-makanan ini haram atau tidaknya, baiknya kita menyelidiki, apa yang sebenarnya
terjadi saat masa tersebut, mengapa sampai Tuhannya bangsa Israel melarang
orang Israel untuk memakan makanan tersebut.
Perjanjian Lama & Perjanjian Baru
Dalam Perjanjian Lama orang Israel yang mengenal Tuhan
tidak memakan makanan haram, karena dengan jelas mereka dilarang, namun dalam
Perjanjian Baru saat ini banyak sekali orang Kristen yang memakan makanan
tersebut.
Dalam Perjanjian lama, bukti kesetiaan orang Israel
terletak dari hukum-hukum yang mengatur mereka, setidaknya ada 613 hukum yang terdapat
dalam Kitab-kitab Taurat tersebut.
1. Taurat
adalah perjanjian (mengikat 2 pihak, Allah dan Israel)
hak dan
kewajiban
hak =
dilindungi, diberkati, panen melimpah, sehat, dsb
kewajiban
= dengar Firman Tuhan, lakukan Firman Tuhan, Jangan menyimpang, jangan
melanggar Firman
2. Sebagian
Taurat PL dibaharui dalam PB (karena dikutip dari perjanjian lama)
Ul
6:5 = mat 22:37 , mark 12:30 , Luk 10:27
“Kasihilah
Tuhan Allah mu, dan sesama mu manusia”
3. Walaupun
Taurat bukan perintah untuk orang Kristen tetapi Taurat tetap Firman Allah
Untuk
semakin bersyukur akan keselematan yang kita trima karna Kasih Tuhan yang
sempurna.
Fungsi Taurat bukan untuk
menyelamatkan, fungsi Taurat hanya sebagai penuntun sampai Kristus datang, Gal
3:24. Yang menyelamatkan Israel itu Allah bukan taurat. Dan jika kita berbicara
tentang Taurat berarti kita berbicara tentang pola/ sketsa/ model/ bagan dari
Allah/ Yesus yang akan datang.
Taurat yang hanyalah pola, contoh dalam
membuat baju, sebelumnya kita akan membuat pola terlebih dahulu, dan aneh jika
kita memakai pola tersebut ditubuh kita.
Kesimpulan akan terasa aneh jika
orang memaksakan taurat yang sebagai pola di jaman sekarang. Taurat itu adalah
bayangan dari yang akan datang, maka itu tidak menyelamatkan,dan hanya menuntun
dari yang akan datang.
Anugerah / Kasih
Berbicara Kasih berarti kita akan
berbicara tentang Perjanjian Baru yang condong akan doktrin hidup oleh Kasih
Karunia. Dan ada sebagian orang yang menganggap bahwa Perjanjian Lama ialah
Taurat yang tidak memiliki Kasih. Namun, jika kita mau memperhatikan dengan
teliti, ternyata dalam Perjanjian lamapun, Allah telah menunjukkan KasihNya
yang besar, contoh:
Saat bangsa Israel di mesir, saat
itu ketika Taurat belum ada, tetapi Allah tetap menyelamatkan mereka melalui
musa; itulah yang di namakan Anugerah /
Kasih.
Contoh kasus:
1)
9 Pada waktu
kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke
tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
10 Juga
sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang
berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus
kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
11
Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta
seorang kepada sesamanya.
12
Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar
kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
13
Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas;
janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.
14
Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu
sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
(Lev 19:9-14 ITB)Ayat
10 : anggur
Ayat 11 : mencuri, berbohong,
berdusta
Ayat 14 : orang tuli, orang buta
jgn kau taruh batu sandungan
Tetapi kau harus takut akan Tuhan
Allahmu, Akulah Tuhan
Kenapa hanya anggur? Kenapa tidak
buah-buah yang lain?
Kenapa hanya orang tuli dan buta?
Kenapa tidak penyakit yg lain?
Sebab Itu semua hanya perwakilan dari hidup yang takut akan Tuhan.
2)
ITB Leviticus 11:7
Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela
panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. (Lev 11:7 ITB)
-
Alasan kerohanianlah oleh
kelompok-kelompok yang tidak mengenal Allah.
Kerajaan-kerajaan di luar Israel
tersebut yang menggunakan babi sebagai persembahan
Karna Allah YHWH tidak ingin orang
Israel sama dengan dewa-dewa kerajaan lain.
- Ekonomis
Makanan dalam lingkungan agrarian
di padang pasir seperti kesulitan air
Babi itu harus mandi 2x sehari,
membutuhkan banyak air.
Di Padang Gurun sulit kedapatan air
- Medis
Membawa penyakit dalam iklim yang
gersang di padang pasir
Dokter membuktikan, binatang babi
jika di masak dengan tidak benar maka masih tertinggal cacing pitanya
3)
26 Demikian juga
janganlah kamu memakan darah apapun di segala tempat kediamanmu, baik darah
burung-burung ataupun darah hewan.
27
Setiap orang yang memakan darah apapun, nyawa orang itu haruslah dilenyapkan
dari antara bangsanya."(Lev 7:26-27 ITB)
Darah adalah nyawa dari makhluk, dan darah kebanyakan
digunakan oleh penyembah-penyembah berhala untuk melakukan ritual mereka.
Dari ketiga contoh kasus tersebut sangatlah jelas
larangan-larangan yang mengatakan untuk tidak boleh melanggarnya, dan sangat
jelas alasan mengapa hal tersebut dilarang Tuhan untuk dilakukan.
Hal paling sederhana ialah dari hukum Taurat yang
dibaharui dalam Hukum Perjanjian Baru, yaitu:
37 Jawab Yesus
kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38 Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama.
39 Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
40 Pada kedua hukum
inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
(Mat 22:37-40 ITB)
Dari 613 hukum yang ada di dalam Perjanjian Lama, kedua
hukum inilah yang menggantikannya.
jika ada seseorang bertanya kepada kita, bagaimana dengan
orang yang melanggar 10 Firman Tuhan dalam kitab Ulangan? Maka dapat kita jawab,
apakah dia seorang yang mengasihi Tuhan? Jika dia adalah orang yang mengasihi
Tuhan, maka dia tidak akan mau melanggar ke 10 Firman Tuhan tersebut, dan
apakah dia seorang yang mengasihi sesamanya? Jika kita mengasihi sesama tentu
kita tidak akan melakukan hal-hal yang merugikan sesama kita.
Kesimpulan
Untuk konteks masa kini, menurut pendapat saya memakan
makanan yang dilanggar saat dahulu ialah tidak menjadi masalah.
Yang menjadi persoalan ialah, apakah dengan memakan
makanan tersebut apakah kita mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita?
Contoh saya memakan daging babi, namun saya tidak memakan
darah. Banyak kalangan orang Kristen saat ini yang memakan daging bagi dan
memakan darah, namun ada juga kalangan orang yang tidak mau memakan makanan
tersebut.
Maka kita harus bisa menjelaskan, kenapa saat dahulu di
larang, dan saat kini diperbolehkan, jika dia tetap tidak menerima dan tetap
menggunakan prinsipnya bahwa hal tersebut haram, maka sebaiknya kita sebagai
orang yang mengerti harus mau merendahkan diri kita, karna hukum kedua berkata,
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, jika kita mengasihi sesama
kita yang tetap menolak untuk memakan makanan tersebut, sebaiknya kita juga
merendahkan diri kita untuk tidak memakan makanan itu saat bersama orang
tersebut agar tidak menjadi batu sandungan bagi dia, demikianlah kita melakukan
ke2 Hukum Tuhan yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama kita, karna
firmanNya juga jelas mengatakan, bagaimana kita bisa mengasihi Tuhan yang tidak
terlihat jika kita tidak mengasihi sesama kita yang terlihat.
No comments:
Post a Comment
trima kasih telah berkunjung