22.12.12

Mengapa orang Kristen memakan, makanan haram?


Orang Kristen
ITB  Acts 11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. (Act 11:26 ITB)
Kata Kristen dalam teks aslinya tertulis Χριστιανούς / Kristianous yang artinya pengikut Kritus. Secara garis besar berarti orang-orang yang mengikuti jejak telapak kaki Yesus, dengan tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri. Kristus juga memiliki arti yang di urapi, artinya Kristen ialah seorang yang di urapi, yang mengikuti jejak kaki Yesus dengan tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri sama sekali.
Kata murid dalam teks aslinya tertulis τοὺς μαθητὰς / murid-murid. Berikut adalah kata murid dalam berbagai bahasa yang berhubungan dengan Alkitab:
Ø  Dalam bahasa Yunani, disebut matetes. Artinya seorang yang belajar
Ø  Dalam bahasa Ibrani, disebut limmud. Artinya seorang yang diajar dan mengajar
Ø  Dalam bahasa Inggris, disebut disciples, yang mengambil asal kata dari bahasa Latin, yaitu discipulus, yang artinya seorang pengikut yang setia. Disciples juga dapat di artikan discipline, yang artinya disiplin
Kesimpulan, seorang murid-murid Kristus ialah orang yang setia dan disiplin dalam mengikuti Yesus, ia adalah orang yang mau diajar dan mau mengajar ke sesamanya (band Mat.28:20).

Makanan Haram
Sering kali masalah makanan haram dan tidak haram menjadi perbincangan di kalangan Kristen tersendiri. Sebagai contoh, ada orang Kristen yang memakan makanan yang di katakan bahwa makanan tersebut haram, contoh daging babi / makan darah. Namun ada yang berpendapat bahwa orang Kristen tidak boleh memakan makanan tersebut dikarenakan itu haram, dan tercatat di Alkitab bahwa makanan tersebut adalah jenis-jenis makanan yang di larang, lalu ada sebagian orang yang memberikan alasan lain bahwa makanan tersebut haram menurut hukum Taurat, sehingga hukum Taurat masi diberlakukan hingga jaman sekarang.
Sekarang saya akan mengupas tentang makanan-makanan haram tersebut, kenapa dikatakan bahwa makanan ini tidak boleh di makan saat Perjanjian Lama dan hubungannya dengan konteks masa kini yang orang-orang Kristen memakan makanan tersebut.
Sebelum kita masuk jauh lebih dalam mengenai makanan-makanan ini haram atau tidaknya, baiknya kita menyelidiki, apa yang sebenarnya terjadi saat masa tersebut, mengapa sampai Tuhannya bangsa Israel melarang orang Israel untuk memakan makanan tersebut.
Perjanjian Lama & Perjanjian Baru
Dalam Perjanjian Lama orang Israel yang mengenal Tuhan tidak memakan makanan haram, karena dengan jelas mereka dilarang, namun dalam Perjanjian Baru saat ini banyak sekali orang Kristen yang memakan makanan tersebut.
Dalam Perjanjian lama, bukti kesetiaan orang Israel terletak dari hukum-hukum yang mengatur mereka, setidaknya ada 613 hukum yang terdapat dalam Kitab-kitab Taurat tersebut.
1.      Taurat adalah perjanjian (mengikat 2 pihak, Allah dan Israel)
hak dan kewajiban
hak = dilindungi, diberkati, panen melimpah, sehat, dsb
kewajiban = dengar Firman Tuhan, lakukan Firman Tuhan, Jangan menyimpang, jangan melanggar Firman
2.      Sebagian Taurat PL dibaharui dalam PB (karena dikutip dari perjanjian lama)
Ul 6:5 = mat 22:37 , mark 12:30 , Luk 10:27
“Kasihilah Tuhan Allah mu, dan sesama mu manusia”
3.      Walaupun Taurat bukan perintah untuk orang Kristen tetapi Taurat tetap Firman Allah
Untuk semakin bersyukur akan keselematan yang kita trima karna Kasih Tuhan yang sempurna.
Fungsi Taurat bukan untuk menyelamatkan, fungsi Taurat hanya sebagai penuntun sampai Kristus datang, Gal 3:24. Yang menyelamatkan Israel itu Allah bukan taurat. Dan jika kita berbicara tentang Taurat berarti kita berbicara tentang pola/ sketsa/ model/ bagan dari Allah/ Yesus yang akan datang.
Taurat yang hanyalah pola, contoh dalam membuat baju, sebelumnya kita akan membuat pola terlebih dahulu, dan aneh jika kita memakai pola tersebut ditubuh kita.
Kesimpulan akan terasa aneh jika orang memaksakan taurat yang sebagai pola di jaman sekarang. Taurat itu adalah bayangan dari yang akan datang, maka itu tidak menyelamatkan,dan hanya menuntun dari yang akan datang.

Anugerah / Kasih

Berbicara Kasih berarti kita akan berbicara tentang Perjanjian Baru yang condong akan doktrin hidup oleh Kasih Karunia. Dan ada sebagian orang yang menganggap bahwa Perjanjian Lama ialah Taurat yang tidak memiliki Kasih. Namun, jika kita mau memperhatikan dengan teliti, ternyata dalam Perjanjian lamapun, Allah telah menunjukkan KasihNya yang besar, contoh:
Saat bangsa Israel di mesir, saat itu ketika Taurat belum ada, tetapi Allah tetap menyelamatkan mereka melalui musa; itulah yang di namakan  Anugerah / Kasih.

Contoh kasus:
1)       
9 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya, dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu.
 10 Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.
 11 Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.
 12 Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
 13 Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.
 14 Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
 (Lev 19:9-14 ITB)Ayat 10 : anggur

Ayat 11 : mencuri, berbohong, berdusta
Ayat 14 : orang tuli, orang buta jgn kau taruh batu sandungan
Tetapi kau harus takut akan Tuhan Allahmu, Akulah Tuhan
Kenapa hanya anggur? Kenapa tidak buah-buah yang lain?
Kenapa hanya orang tuli dan buta? Kenapa tidak penyakit yg lain?
Sebab Itu semua hanya perwakilan dari hidup yang takut akan Tuhan.
2)       
ITB  Leviticus 11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. (Lev 11:7 ITB)
-          Alasan kerohanianlah oleh kelompok-kelompok yang tidak mengenal Allah.
Kerajaan-kerajaan di luar Israel tersebut yang menggunakan babi sebagai persembahan
Karna Allah YHWH tidak ingin orang Israel sama dengan dewa-dewa kerajaan lain.
-      Ekonomis
Makanan dalam lingkungan agrarian di padang pasir seperti kesulitan air
Babi itu harus mandi 2x sehari, membutuhkan banyak air.
Di Padang Gurun sulit kedapatan air
-      Medis
Membawa penyakit dalam iklim yang gersang di padang pasir
Dokter membuktikan, binatang babi jika di masak dengan tidak benar maka masih tertinggal cacing pitanya
3)       
26 Demikian juga janganlah kamu memakan darah apapun di segala tempat kediamanmu, baik darah burung-burung ataupun darah hewan.
 27 Setiap orang yang memakan darah apapun, nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya."(Lev 7:26-27 ITB)
Darah adalah nyawa dari makhluk, dan darah kebanyakan digunakan oleh penyembah-penyembah berhala untuk melakukan ritual mereka.

Dari ketiga contoh kasus tersebut sangatlah jelas larangan-larangan yang mengatakan untuk tidak boleh melanggarnya, dan sangat jelas alasan mengapa hal tersebut dilarang Tuhan untuk dilakukan.
Hal paling sederhana ialah dari hukum Taurat yang dibaharui dalam Hukum Perjanjian Baru, yaitu:
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
 (Mat 22:37-40 ITB)
Dari 613 hukum yang ada di dalam Perjanjian Lama, kedua hukum inilah yang menggantikannya.
jika ada seseorang bertanya kepada kita, bagaimana dengan orang yang melanggar 10 Firman Tuhan dalam kitab Ulangan? Maka dapat kita jawab, apakah dia seorang yang mengasihi Tuhan? Jika dia adalah orang yang mengasihi Tuhan, maka dia tidak akan mau melanggar ke 10 Firman Tuhan tersebut, dan apakah dia seorang yang mengasihi sesamanya? Jika kita mengasihi sesama tentu kita tidak akan melakukan hal-hal yang merugikan sesama kita.

Kesimpulan

Untuk konteks masa kini, menurut pendapat saya memakan makanan yang dilanggar saat dahulu ialah tidak menjadi masalah.
Yang menjadi persoalan ialah, apakah dengan memakan makanan tersebut apakah kita mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita?
Contoh saya memakan daging babi, namun saya tidak memakan darah. Banyak kalangan orang Kristen saat ini yang memakan daging bagi dan memakan darah, namun ada juga kalangan orang yang tidak mau memakan makanan tersebut.
Maka kita harus bisa menjelaskan, kenapa saat dahulu di larang, dan saat kini diperbolehkan, jika dia tetap tidak menerima dan tetap menggunakan prinsipnya bahwa hal tersebut haram, maka sebaiknya kita sebagai orang yang mengerti harus mau merendahkan diri kita, karna hukum kedua berkata, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, jika kita mengasihi sesama kita yang tetap menolak untuk memakan makanan tersebut, sebaiknya kita juga merendahkan diri kita untuk tidak memakan makanan itu saat bersama orang tersebut agar tidak menjadi batu sandungan bagi dia, demikianlah kita melakukan ke2 Hukum Tuhan yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama kita, karna firmanNya juga jelas mengatakan, bagaimana kita bisa mengasihi Tuhan yang tidak terlihat jika kita tidak mengasihi sesama kita yang terlihat.

No comments:

Post a Comment

trima kasih telah berkunjung